Rabu, 29 Oktober 2014

Mengelola Keuangan Rumah Tangga

Sebagai ibu rumah tangga, perlu belajar mengelola keuangan keluarga dengan bijak supaya tidak bangkrut, hehhee... alias lebih besar pasak daripada tiang. Yang jelas tahu berapa kebutuhan bulanan kita dan berapa jumlah anggaran finansial yang dibutuhkan untuk mencukupinya..
Syukur-syukur bisa usaha untuk mendapatkan pemasukan tambahan agar bisa saving dan merencanakan kebutuhan finansial masa depan, spt. untuk tabungan haji, asuransi kesehatan, tabungan pendidikan anak, dan investasi lainnya.


mengelola keuangan rumah tangga
Susun anggaran belanja bulanan

Setelah menikah, perlu mencatat pengeluaran harian. Hal itu berguna untuk rekapitulasi bulanan, untuk mengetahui anggaran belanja rutin apa saja yang dibutuhkan dan belanja non-rutin yang ada untuk perencanaan anggaran keuangan di bulan-bulan berikutnya. Anggaran belanja rutin termasuk seperti biaya konsumsi (makan-minum), tagihan listrik, air, pulsa telepon/internet, bahan bakar, kebutuhan dapur, perlengkapan mandi dan kebersihan, tagihan sewa atau pembiayaan rumah (bila ada), iuran kebersihan lingkungan terutama bila tinggal di komplek perumahan, biaya sosial, asuransi, dsb.

Sedangkan biaya non-rutin yang dibutuhkan spt. untuk pembelian alat-alat rumah tangga, busana, perawatan tubuh, perawatan kendaraan, tagihan kartu kredit (bila ada), biaya tiket (perjalanan), dlsb.

Setiap keluarga pasti punya kebutuhan yang berbeda-beda. Jika anggaran dananya masih belum longgar, sebagai ibu rumah tangga sekaligus manager keuangan keluarga sebaiknya memang bisa memilah dan menentukan prioritas 'kebutuhan' dibanding dengan 'keinginan'. Belanja apa saja yang bisa ditunda (untuk kebutuhan sekunder/tersier) agar kebutuhan pokok dan penting bisa tercukupi tanpa harus punya rekening utang konsumtif.

Okey, demikian tips sederhana mengelola keuangan rumah tangga. Semoga berguna yaa ibu muda ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar